JOBNESIA TIPS – Pernahkah Anda mengirimkan puluhan lamaran kerja melalui portal online namun tidak satupun yang memanggil untuk wawancara? Besar kemungkinan, CV Anda "gugur" sebelum sempat dibaca oleh mata manusia (HRD).
Di era modern ini, perusahaan besar menggunakan Applicant Tracking System (ATS). Ini adalah perangkat lunak yang bertugas menyaring ribuan CV yang masuk berdasarkan kata kunci tertentu. Jika CV Anda tidak ramah ATS, sistem akan otomatis menolaknya.
Bagaimana Cara Menaklukkan ATS?
CV yang estetik penuh warna belum tentu lolos ATS. Berikut adalah strategi menyusun CV agar terbaca oleh sistem:
1. Gunakan Kata Kunci (Keywords) yang Relevan
ATS bekerja dengan mencocokkan kata kunci di CV Anda dengan deskripsi pekerjaan. Jika lowongan membutuhkan "Digital Marketing", pastikan kata tersebut ada di CV Anda. Jangan gunakan istilah yang terlalu umum atau ambigu.
2. Hindari Desain Rumit (Grafis Berlebihan)
Sistem ATS kesulitan membaca grafik, tabel, kolom ganda yang rumit, atau ikon. Gunakan format standar yang bersih dengan font profesional seperti Arial, Calibri, atau Helvetica. Kesederhanaan adalah kunci.
IKLAN SPONSOR
3. Struktur yang Jelas
Gunakan heading standar yang mudah dikenali sistem, seperti "Pengalaman Kerja", "Pendidikan", dan "Keahlian". Hindari penggunaan istilah kreatif yang membingungkan mesin, seperti "Jejak Langkah" atau "My Journey".
4. Format File yang Tepat
Kecuali diminta lain, selalu kirimkan CV dalam format PDF atau DOCX. Hindari mengirim CV dalam format gambar (JPG/PNG) karena teks di dalamnya tidak bisa dibaca oleh sebagian besar sistem ATS lama.
Kesimpulan:
Tujuan utama CV adalah menyampaikan informasi kualifikasi Anda sejelas mungkin. Buatlah CV yang "mesin-friendly" agar bisa sampai ke tangan HRD, barulah setelah itu kepribadian Anda yang akan dinilai saat wawancara.

0 Komentar